Pemerintah selama program kerja tahun ini berhasil merealisasi 100%
kinerjanya terhadap penguatan modal sekitar 1.370 koperasi di seluruh
Indonesia yang dialokasikan sekitar Rp68,5 miliar.
Pariaman Sinaga, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan
UKM, menjelaskan penguatan permodalan koperasi dilakukan pemerintah
untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi secara merata di seluruh wilayah
kabupaten Indonesia.
”Koperasi penerima dana perkuatan tersebut sebanyak 1.370 unit, dan
semua koperasi yang dilayani 100% menerima dana perkuatan sesuai
prosedural,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.
Jumlah koperasi penerima tahun ini di bawah angka tahun lalu yang
mencapai sekitar 2.600 koperasi dengan total realisasinya sekitar Rp130
miliar. Sedangkan jumlah dana yang dialokasikan kepada setiap unit
koperasi sama, yakni Rp50 juta.
Sebenarnya, kata Pariaman, anggaran dikedeputiannya hanya ke 1.260
koperasi. Namun jumlahnya bisa mencapai 1.370 karena ada bonus dari
kinerja Deputi Bidang Pembiayaan sehingga menerima tambahan dari
efisiensi anggaran Kementerian Koperasi dan UKM.
Tahun depan instansi tersebut mengharapkan peningkatan anggaran
dari APBN agar aktivitas eknomi semakin merata di Indonesia, khususnya
di kabupaten. Pada penyaluran tahun ini, Kementerian Koperasi dan UKM
menetapkan 3 koperasi penerima di setiap kabupaten.
Sistem penyerahan modal dilakukan secara bottom-up, dan prosedural persyaratannya dipermudah. Koperasi penerima diprioritaskan yang masih merangkak dan kesulitan modal kerja.
Mereka membuat proposal lalu diverifikasi tim pusat, dan wajib
mengisi formulir. Kemudian dicairkan melalui Kantor Perbendaharaan
Negara (KPN). Dengan demikian tidak ada penyimpangan penyaluran dana
tersebut.
“Saya melakukan uji petik secara diam-diam terhadap penyaluran itu.
Beberapa koperasi saya kunjungi tanpa menyebut identitas. Koperasi
pemulung di Sumatra Barat misalnya, berhasil meningkatkan kinerja
setelah menerima bantuan,” ujar Pariaman Sinaga.
Di Bali tanpa diketahui Kepala Dinas Koperasi dan UKM setempat,
Pariaman bahkan menjumpai koperasi penjual bakul yang juga mengalami
produktivitas setelah tiga bulan menerima bantuan. Omzet anggotanya
juga meningkat.
”Apabila aktivitas koperasi ditingkakan melalui permodalan,
berdampak pada peningkatan kinerja. Sebab, koperasi yang kami bantu
adalah koperasi yang memerlukan permodalan. Kami mengharapkan mereka
bisa meningkatkan kegiatan ekonomi di daerahnya.”
Sumber : http://www.bisnis.com/articles/program-penguatan-modal-koperasi-terealisasi-100-percent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar